MENGUKUR DAN MERAMAL BESARNYA
PANGSA PASAR DI
DUNIA
PENDIDIKAN (PERGURUAN TINGGI)
Oleh:
Yanuar Barlianto.SE.,MM
Dosen Fakultas Ekonomi UNTAG Cirebon &
Praktisi Pemasaran
ABSTRAK
Ketika Perguruan tinggi ingin
meluncurkan jurusan/program baru, untuk mengambil
langkah-langkah menambah jumlah mahasiswa, dan perguruan
tinggi mengestimasikan kebutuhan
fasilitasnya dimasa depan,
atau menentukan tujuan-tujuan yang tepat untuk sebuah kampanye
penggalangan dana beasiswa, lalu
pertanyaan
mengenai pengestimasian permintaan pasar ini muncul. Berapa banyak mahasiswa akan
tertarik dan mendaftar di program/jurusan tersebut? berapa banyak calon
mahasiswa baru yang
akan kita rencanakan untuk diakomodasi
nantinya?
Dengan cara menentukan permintaan yang
ada dan mencoba mengestimasikan
permintaan di masa depan
memungkinkan bagi Perguruan tinggi tersebut mulai menilai kinerjanya yang sekarang, test
viabilitas terhadap pogram/jurusan baru yang diusulkan, dan merencanakan untuk
sumber-sumber lain yang dibutuhkan
guna mendukung aktivitas - aktivitas di masa
depan.
PENDAHULUAN
Setiap marketing Perguruan tinggi menghadapi tugas mendefinisikan siapa
calon mahasiswa "ada dalam pasar". perguruan tinggi
menyadari bahwa tidak setiap orang yang ada dipasar itu sedang mencari
suatu pendidikan perguruan tinggi. Dari mereka yang menginginkan
pendidikan perguruan tinggi, beberapa diantaranya tidak tertarik sama sekali atau
akan mendaftar di Perguruan tinggi lain.
Oleh sebab itu, masing-masing Perguruan tinggi harus membedakan
antara konsumen potensialnya dan yang bukan konsumen
potensialnya.
Pasar sebuah Perguruan tinggi tergantung pada
apa yang akan ditawarkan Perguruan tinggi tersebut. Perhatikan kasus
sebuah perguruan tinggi swasta kecil. Kita dapat berbicara mengenai pasar
tersebut untuk gelar sarjana muda perguruan tinggi itu, atau mata kuliah akuntansi,
atau modul spesifiknya pada mata
kuliah akuntansi. Secara lebih teliti, jika kita dapat mendefinisikan
penawaran tersebut, kemungkinan kita dapat menentukan batas-batas dan besarnya pasar dengan tegas.
Sebuah pasar
adalah sekumpulan konsumen aktual dan potensial bagi sebuah penawaran pasar.
Konsumen tersebut dapat berupa para pelamar, mahasiswa, partisipan, donor, atau kategori
yang tepat lainnya. Istilah penawaran pasar menggambarkan suatu pelayanan,
program, ide, produk/jasa - pada kenyataannya,
apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah
pasar.
Menurut Danang Sunyoto (2014); Dalam
sebuah riset diperlukan metode-metode dan teknik, dimana metode menunjukan
suatu cara yang bersifat teoritis,dan tehnik menunjukan suatu cara yang
bersifat praktis.
Penganalisaan
pasar meliputi tiga tugas utama:
1. Pengukuran dan
peramalan pasar : bagaimana menentukan
besarnya pangsa pasar yang tersedia sekarang
dan masa depan untuk program/jurusan dan pelayanan pelayanan Akademi
Pendidikan tersebut.
2. Segementasi pasar
: bagaimana menentukan
kelompok-kelompok utama yang menyusun suatu pasar guna memilih kelompok-kelompok
target terbaik untuk dilayani.
3. Analisis konsumen
: menentukan karaktristik konsumen - khususnya, kebutuhan-kebutuhan
mereka , persepsi-persepsi, preferensi atau pilihanpilihan, dan perilaku —
guna mengadaptasikan penawaran kepada karakteristik konsumen etrsebut.
Pengukuran pasar terdiri dari
cara menentukan
estimasi-estimasi kuantitatif yang akurat mengenai permintaan pasar. Untuk
sampai pada estimasi-estimasi semacam itu membutuhkan suatu
gabungan ilmu pengetahuan, seni, dan keberuntungan, namun usaha adalah
berguna. Sebuah Perguruan tinggi yang mempunyai estimasi-estimasi yang baik dapat menganalisa
peluang-peluang pasar, merencanakan usaha pemasaran, dan mengevaluasi
kinerja pemasaran dengan akurasi yang tinggi. Perguruan tinggi mempunyai banyak
catatan mengenai permintaan di masa lalu dalam hal penerimaan mahasiswa baru,
registrasi, dan file-file kantor pengembangan. Mereka seringkali mengandalkan
pada catatan-catatan permintaan di masa lalu atau pada pengalaman dari Perguruan
tinggi yang serupa guna
mengestimasikan permintaan di masa depan untuk program/jurusan-nya dan
pelayanan-pelayanan mereka. Misalnya, sebuah Perguruan tinggi yang menerima
1000 pelamar (calon siswa) setiap tahunnya selama lima tahun yang lalu akan
memperkirakan menerima jumlah pelamar yang kurang lebih sama pada tahun ini. Kantor
pengembangan tersebut mungkin memperkirakan donasi-donasi
yang sama secara
konsisten atau melebihi dari tahun-tahun sebelumnya
sepanjang pegawai mereka melaksanakan aktivitas yang sama. Semua
itu adalah contoh-contoh dari ekstrapolasi
trend.
Meskipun menjaga dan meninjau data-data mengenai masa
lalu adalah penting, Perguruan tinggi tidak dapat mengandalkan pada masa lalu untuk
memprediksikan masa depan. Esimasi-estimasi tersebut dapat terbukti cacat jika
kekuatan- kekuatan mendasar yang
mempengaruhi permintaan akan berubah. Misalnya, pada awal tahun 1990an, lebih
sedikit mahasiswa yang memilih
mata kuliah keguruan dengan gelar S.Pd, kini
ditahun 2000an banyak sekali calon-calon mahasiswa yang berbondong bondong
mengambil jurusan tersebut. Hanya melalui memonitor trend-trend dalam data- data lembaga itu
sendiri, trend-trend nasional, dan faktor-faktor mendasar yang mempengaruhi
pasar, lembaga tesebut dapat membuat estimasi-estimasi yang bagus mengenai
permintaan di masa depan dan membuat keputusan-keputusan mengenai bagaimana menarik
lebih banyak mahasiswa atau
menyesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang lebih kecil.
Beberapa berbuat keliru dengan memandang pada kesuksesan Perguruan
tinggi lain dalam menarik calon
mahasiswanya ke program/jurusan baru dan menyimpulkan bahwa, dengan menawarkan
program/jurusan yang sama, mereka dapat menarik jumlah mahasiswa yang sama.
Kesimpulan ini mungkin akurat atau salah, tergantung pada bagaimana
calon-calon mahasiswa merasakan Perguruan
tinggi yang bersaing
tersebut dan tergantung pada
jumlah total calon mahasiswa. Jika
permintaan total sangat kecil, barangkali satu Perguruan tinggi dapat memenuhi
permintaan tersebut secara memadai, dan membiarkan Perguruan
tinggi lain membagi
jumlah mahasiswa yang sangat
kecil, yang mana membuat
program/jurusan baru itu menjadi
tidak menarik. Jika Perguruan tinggi dapat menentukan jumlah maksimum mahasiswa yang
berpotensial berminat, Perguruan tinggi tersebut dapat mengevaluasi kemungkinan keberhasilannya dalam
memasuki area baru ini.
Perguruan tinggi bervariasi
dalam tingkat permintaan yang dapat dilayani atau
ingin dilayani. Sumber-sumber Perguruan tinggi (Dosen, asrama, perpustakaan, dan
sebagainya) mungkin membatasi jumlah mahasiswa yang dapat
dilayani. Perguruan
tinggi biasanya
ingin mendapatkan jumlah mahasiswa tertentu, tidak
lebih dari yang dapat
dilayani dengan baik atau tidak kurang dari yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa
sumber-sumber dimanfaatkan secara efektif. Sebuah Perguruan
tinggi yang sangat selektif
biasanya ingin mendapatkan jumlah pelamar yang besar untuk memungkinkan
seleksi pada mereka yang paling sesuai dengan karakteristik yang diinginkan Perguruan
tinggi. Perguruan
tinggi semacam itu akan
perlu mengestimasi berapa banyak mahasiswa yang
memiliki karakteristik-karakteristik tersebut dan yang berpotensial berminat mendaftar
ke Perguruan tinggi itu. Atau sebuah Perguruan tinggi merencanakan meluncurkan
program/jurusan atau pelayanan
baru dan ingin memastikan bahwa sejumlah partisipan yang memadai
ada dan dapat didorong untuk mendaftar.
Perguruan tinggi lain ingin memaksimalkan partisipasi dan akan menambah fasilitas-fasilitas
dan penawaran untuk memenuhi berapapun tingkat permintaan yang terealisasikan. Perguruan
tinggi semacam
itu seringkali ingin mengetahui potensial pasar maksimum untuk
program-programnya, sehingga mereka dapat menilai berapa
banyak yang mereka
tarik dari pasar tersebut dan dapat mengantisipasi kemungkinan kebutuhan
perluasan.
Peramalan dan Pengukuran pasar dapat digunakan oleh Perguruan
tinggi untuk menjawab
tiga pertanyaan kunci:
1. Siapa pasarnya?
Dengan mendefinisikan siapa yang "ada dalam pasar tersebut" membantu
dalam menentukan besarnya pasar dan dalam mendesain serta
mempromosikan program/jurusan bagi mereka.
2. Seberapa besar
pasar yang ada sekarang? Dengan mengukur permintaan pasar yang ada
untuk sebuah program/jurusan atau pelayanan
membantu Perguruan tinggi itu menentukan
pengharapan-pengharapan yang realistis untuk pendaftaran dan partisipasi.
3. Bagaimana
kemungkinan besarnya pasar tersebut di masa depan? Peramalan pasar
memungkinkan Perguruan tinggi tersebut untuk merencanakan lebih ke depan.
Misalnya, jika permintaan pasar kemungkinan menurun, sebuah Perguruan
tinggi bisa
mempersiapkan untuk mengurangi stafnya atau mungkin berusaha
mengembangkan program-program/jurusan yang akan menarik lebih banyak mahasiswa. Jika
permintaan tumbuh, Perguruan tinggi itu dapat merencanakan suatu respons.
PEMBAHASAN
Setiap organisasi pasti memiliki berbagai
strategi pemasaran, seperti market growth strategy, Market Share
Strategy, Customer revenue strategy, Cost Reduction Strategy,lalu
Advertising Strategy dan Channel Strategy. Namun
strategi apa pun yang dimiliki suatu organisasi, tidak akan ada artinya
jika tidak memiliki potensi pasar (market potential). Menurut
Andri Ferianto (2015); “Perencanaan
secara garis besar diartikan sebagai proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. ” Oleh sebab itu para pengambil keputusan dalam organisasi
perlu untuk menganalisa potensi pasar yang ada, dan sebelumnya organisasi perlu
terlebih dahulu mendifinisikan pasar yang akan ditujunya, dengan mendefinisikan
apakah organisasi tersebut akan akan mendefinisikan pasar secara luas atau
terbatas ( cakupan ekspansinya ). Tanpa mendefinisikan pasar apa yang akan
dituju, akan sulit bagi perusahaan untuk mengukur market
potential, market demand dan market share.
Mendefiniskan pasar yang ada dengan cara melihat
secara luas (broad market vision) menjadi
penting adanya karena akan memperlihatkan berbagai macam peluang-peluang baru
terhadap kebutuhan konsumen yang bervariasi. Selain itu pengambil keputusan akan
dapat mengenali produk/ jasa yang berpotensi menjadi substitusi.
Potensi pasar merupakan nilai maksimum dari konsumen yang dapat
ditarik dari pasar, tentunya dengan definisi pasar yang jelas. Potensi
pasar ini biasanya terdiri dari market demand yang ada
ditambah pasar yang masih belum tergarap (un-tapped market potential).
Jika organisasi melihat adanya un-tapped market potential maka organisasi tersebut
dapat pula memutuskan untuk menggunakan market growth strategy.
Adanya pasar yang belum tergarap ini biasanya disebabkan oleh hal-hal seperti
rendahnya awareness, baik dari sisi product awareness maupun pengertian yang menyeluruh
mengenai keuntungan produk yang ada.
Potensi pasar yang belum tergarap juga
disebabkan oleh karena ketidak tersedianya produk/jasa dipasaran. Selain itu
kemampuan konsumen untuk menggunakan produk tersebut juga dapat membuat adanya
potensi pasar yang belum tergarap. Setelah mengetahui market demand dan market potential,
organisasi perlu mendapatkan market share yang cukup
agar dapat berkelanjutan. Respons konsumen terhadap pemasaran menjadi faktor
penentu besarnya market shareyang dimiliki
suatu organisasi. Oleh karena itu manajemen perlu mengetahui bagaimana proses
dalam diri konsumen sehingga dia merespons suatu produk.
Potensi pasar perguruan tinggi meliputi 2
jenis, yaitu;
1. Potensi pasar didapat dari lanjutan
SMA/SMK/MA sederajat
2. Potensi pasar didapat dari Masyarakat dan
Para pekerja yang ingin melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi diakibatkan
persaingan dunia kerja, kebutuhan SDM yang mumpuni, kebutuhan peningkatan
jenjang karier maupun hal lainnya.
TABEL
1.
Berikut ini Data statistik
jumlah sekolah
dan siswa SMA sederajat
tahun 2014 sewilayah III Cirebon
Jumlah Sekolah SMU/Sederajat yang prospek
|
|||
No
|
Kota Kabupaten
|
Jumlah Sekolah
|
Jumlah Siswa
|
1
|
Kota Cirebon
|
38
|
8937
|
2
|
Kab Cirebon
|
29
|
5070
|
3
|
Kab Kuningan
|
47
|
10796
|
4
|
Kab Indramayu
|
33
|
13633
|
5
|
kab Majalengka
|
16
|
3642
|
TOTAL
|
163
|
42.078
|
Sumber; Dinas Pendidikan Prov
Jabar 2014
Pasar yang tersedia dan memenuhi syarat adalah sekumpulan
konsumen yang mempunyai minat,
pendapatan, akses, dan syarat-syarat untuk penawaran pasar tertentu. Sekarang
universitas tersebut mempunyai pilihan mengejar pasar yang tersedia dan memenuhi
syarat tersebut atau mengkonsentrasikan usahanya pada segmen-segmen tertentu.
Kami mendefinisikan pasar yang dilayani (served market) sebagai berikut;
Pasar yang dilayani adalah bagian dari pasar yang
tersedia dan memenuhi syarat dimana lembaga tersebut melakukan usaha-usaha untuk
menarik dan melayaninya.
Pasar yang dipenetrasi adalah sekumpulan
konsumen yang benar-benar
mengkonsumsi
penawaran pasar tersebut.
Gambar 1
menyajikan ilustrasi pasar potensial. Batang di kiri mengilustrasikan perbandingan pasar potensial
- semua orang yang berminat - dengan total populasi, di sini adalah 10 persen. Batang
di sebelah kanan memperliahtkan beberapa perincian dari pasar potnsial
tersebut. Dalam gambar itu, pasar yang tersedia — mereka yang mempunyai minat,
pendapatan, dan akses — menyusun 40 persen dari konsumen potensial. Pasar yang
tersedia dan memenuhi syarat — mereka yang akan memenuhi syarat-syarat
pendaftaran di lembaga tersebut — adalah 20 persen dari pasar potensial, atau 50
persen dari pasar yang tersedia. Andaika lembaga itu secara aktif berusaha menarik
setengahnya; maka akan berjumlah 10 persen dari pasar potensial. Terakhir,
gambar itu memperlihatkan bahwa lembaga tersebut pada kenyataannya memiliki 5
persen dari pasar potensial.
Pasar yang tersedia dan memenuhi syarat adalah sekumpulan
konsumen yang mempunyai minat,
pendapatan, akses, dan syarat-syarat untuk penawaran pasar tertentu. Sekarang
universitas tersebut mempunyai pilihan mengejar pasar yang tersedia dan memenuhi
syarat tersebut atau mengkonsentrasikan usahanya pada segmen-segmen tertentu.
Kami mendefinisikan pasar yang dilayani (served market) sebagai berikut;
Pasar yang dilayani adalah bagian dari pasar yang
tersedia dan memenuhi syarat dimana lembaga tersebut melakukan usaha-usaha untuk
menarik dan melayaninya.
Pasar yang dipenetrasi adalah sekumpulan
konsumen yang benar-benar
mengkonsumsi
penawaran pasar tersebut.
Konsep tersebut dapat disamakan secara langsung dengan
suatu corong penerimaan calon
Mahasiswa (gambar 2)
yang mengilustrasikan fakta bahwa sebuah sekolah mempunyai jumlah
calon siswa yang besar, beberapa dari mereka tertarik dan melamar. Dari
kelompok ini, sekolah tersebut menerima jumlah siswa yang lebih kecil, beberapa
diantara yang diterima tersebut benar-benar memutuskan untuk mengikuti sekolah
tersebut. Mayoritas dari siswa tersebut pada akhirnya lulus dan menjadi alumni
sekolah.
Definisi-definisi mengenai sebuah pasar tersebut adalah
bermanfaat dalam perencanaan pemasaran. Jika Perguruan Tinggi tersebut tidak
puas dengan besarnya pasar penetrasinya, Perguruan Tinggi dapat
mempertimbangkan beberapa tindakan. Pertama, Perguruan Tinggi dapat mencoba
untuk menarik persentase
orang yang lebih besar dari pasar yang dilayaninya (penetrasi pasar). Jika Perguruan
Tinggi tersebut
menemukan, bagaimanapun juga, bahwa bagian yang tidak mendaftar dari pasar
yang dilayani tersebut telah memutuskan untuk berkuliah di tempat lain, Perguruan
Tinggi tersebut bisa
mencoba untuk memperluas pasar yang dilayaninya melalui mempromosikan
program-programnya/jurusan di komunitas
lain didekatnya
(ekspansi geografis). Beberapa Perguruan Tinggi mungkin memilih
melonggarkan syarat-syarat
penerimaan agar memperluas pasar yang tersedia dan memenuhi syarat (qualified
available market).
Langkah berikutnya adalah memperhatikan perluasan pasar
yang tersedia (available market)
melalui menurunkan uang kuliah atau memberikan lebih banyak bantuan keuangan,
memperbaiki kemudahan lokasi dan waktu penawaran kursus, serta melakukan hal-hal
lain untuk mengurangi biaya dan membuat program tersebut lebih mudah
diakses. Pada akhirnya, Perguruan Tinggi itu dapat mencoba memperluas pasar potensialnya
melalui meluncurkan sebuah kampanye untuk membujuk para calon
mahasiswa yang tidak
berminat melanjutkan kuliah, sehingga mereka akan mempertimbangkan untuk melanjutkan, dengan harapan
bahwa beberapa dari calon mahasiswa tersebut akan mempertimbangkan untuk melanjutkan di Perguruan
Tinggi yang mensponsori
kampanye itu.
Mensurvei
Konsumen mengenai Rencana-rencana Mereka
Permintaan dapat diestimasikan melalui mengajukan
pertanyaan kepada sampel calon konsumen (siswa, orang tua, dan sebagainya) untuk
mengemukakan rencana-rencana
mereka yang relevan. Mengajukan pertanyaan mengenai rencana-rencana mereka
dapat dilakukan dalam beberapa cara. Bentuk pertanyaan "Ya atau Tidak"
membutuhkan suatu respon yang tertentu/pasti. Beberapa peneliti lebih memilih untuk
memberikan kisaran respon: "Apakah anda (a) pasti mendaftar, (b) kemungkinan
mendaftar, (c) kemungkinan tidak mendaftar, (d) pasti tidak mendaftar di kelas ini
tahun depan?" Para peneliti tersebut merasakan bahwa "pasti
mendaftar" akan menjadi estimasi minimum yang agak bisa dipercayai,
dan pecahan dari "kemungkinan mendaftar" dapat ditambahkan untuk
sampai pada suatu ramalan.
Yang lebih baru, beberapa peneliti telah menganjurkan
untuk menggunakan suatu skala probabilitas
pembelian penuh:
Peneliti tersebut
menggunakan berbagai macam pecahan jawaban positif untuk membentuk sebuah
estimasi permintaan total. Setelah itu, jumlah calon mahasiswa yang diramalkan harus
dibandingkan dengan jumlah calon mahasiswa aktual untuk
menentukan bobot-bobot apa
yang telah memperbaiki ramalan tersebut. Bobot-bobot tersebut kemudian dapat
diterapkan di tahun-tahun berikutnya.
MENGUKUR PERMINTAAN PASAR YANG ADA
Kita sekarang
siap untuk memeriksa metode-metode praktis dalam mengestimasikan
permintaan pasar yang ada. Sebuah Perguruan Tinggi biasa akan membuat tiga tipe
estimasi: permintaan pasar total, permintaan pasar area, dan market share lembaga.
MENGESTIMASIKAN
PERMINTAAN PASAR TOTAL
Permintaan pasar total didefinisikan sebagai
berikut :
Permintaan pasar total untuk sebuah
produk, program, atau pelayanan tertentu adalah
volume total yang akan dibeli oleh sebuah kelompok konsumen tertentu dalam
suatu area geografis tertentu dalam periode waktu tertentu dalam lingkungan
pemasaran tertentu di bawah program pemasaran tertentu.
Perhatikan bahwa
permintaan pasar total bukanlah satu angka tetap namun tergantung pada apa yang
ditawarkan, kepada siapa, di mana, dan dalam periode waktu apa. Sebuah
perubahan pada salah satu dari hal ini dapat mengubah permintaan tersebut.
Misalnya, beberapa Perguruan tinggi dan program menarik lebih banyak pelamar dan calon
mahasiswa selama
periode resesi daripada selama masa-masa makmur. Mahasiswa mungkin
memutuskan untuk berkuliah di perguruan
tinggi komunitas lokal untuk belajar teknik dan mata kuliah kejuruan
lainnya. Para orang dewasa mungkin mengambil lebih banyak kursus-kursus waktu luang
karena biaya hiburan lainnya lebih sulit untuk dibenarkan. Pada saat yang
sama, Perguruan tinggi yang bergengsi seringkali mendapati bahwa pelamar-pelamar
mereka naik ketika calon mahasiswa memutuskan bahwa
suatu gelar berkualitas terbaik bisa membantu mereka tetap di depan selama
masa-masa sulit di masa depan.
Program pemasaran perguruan tinggi tersebut juga
dapat mempengaruhi permintaan. Program pemasaran meliputi program-program/jurusan dan pelayanan
yang ditawarkan, harganya dan bantuan keuangan, tingkat pengeluaran pada
promosi, dan factor-faktor lain.
Kebanyakan, meningkatkan pengeluaran promosi akan menghasilakn tingkat-tingkat
permintaan yang lebih besar - meningkat pada awalnya, kemudian menurun. Melebihi
suatu tingkat tertentu, peningkatan pengeluaran promosi tidak akan merangsang
permintaan lebih lanjut, yang mana menunjukkan bahwa permintaan pasar sampai
pada batas atas, pasar potensial.
Kita dapat
memikirkan dua tipe pasar yang ekstrim. Besarnya suatu expansible market (pasar
yang dapat diperluas), seperti pasar untuk kursus-kursus waktu luang, kemungkinkan
besar sangat dipengaruhi oleh tingkat pengeluaran promosi. Sebaliknya, mungkin perguruan
tinggi lain memilih untuk
memasuki pasar lain dan menawarkan program- program/
jurusan yang berbeda,
atau mungkin memutuskan untuk mengkonsentrasikan usahanya guna
memperoleh bagian yang diinginkan pada pasar yang ada. Misalnya;
Sebuah universitas
yang menawarkan program Akuntansi bisa menerima kenyataan
bahwa jumlah orang yang ingin belajar untuk memproleh gelar Sarjana
Ekonomi Akuntansi adalah stabil, bahwa tingkat permintaan pimer adalah tetap. Fakultas ekonomi, mungkin
kemudian berkonsentrasi memperoleh suatu persentase yang diinginkan
pada mahasiswa-mahasiswa yang ingin
melakukan pekerjaan sebagai akuntan
dalam dunia kerjanya, sehingga fakultas tersebut berusaha untuk menciptakan permintaan
selektif untuk programnya sendiri
secara umum. Penciptaan permintaan selektif seringkali lebih kompleks daripada
semata-mata meningkatkan usaha promosi. Bagi fakultas ekonomi universitas tersebut,
untuk meningkatkan bagiannya di pasar untuk studi akuntansi, fakultas
tersebut biasanya harus mempunyai beberapa keuntungan kompetitif atas fakultas-fakultas
ekonomi lainnya.
Begitu perguruan tinggi tersebut telah
mendefinisikan produk jasa, kelompok konsumen, area geografis,
periode waktu, lingkungan, dan program pemasaran dasarnya, lembaga itu
kemudian dapat mengembangkan sebuah ramalan pasar, permintaan pasar yang
diharapkan berkenaan dengan sekumpulan faktor tertentu.
Salah satu pendekatan langsung untuk
mengestimasikan permintaan
adalah chain-ratio
method. Metode chain-ratio adalah secara konseptualnya mirip dengan contoh-contoh
sebelumnya (dalam Gambar 1) dan corong penerimaan mahasiswa (Gambar 2) yang
memperlihatkan bagaimana pasar dapat disempitkan secara progresif sampai
definisi pasar memasukkan subset dari
pasar total yang ingin ditarik oleh perguruan tinggi tersebut.
Chain-ratio method melibatkan pengkalian sebuah angka dasar dengan suatu rangkaian
persentase yang menghasilkan sekumpulan konsumen tertentu. Memprediksikan Permintaan
di Masa Depan dari Statistik-statistik mengenai Perilaku Konsumen di Masa
Lalu - Time-Series
Analysis. Daripada mengadakan survei atau test pasar, beberapa perguruan
tinggi meramalkan
permintaan pasar dengan menggunakan time-series analysis. Pendekatan ini
menggunakan analisis data-data statistik dari periode di masa lalu untuk
mengungkapkan trend-trend yang dapat digunakan untuk memprediksikan
Suatu time-series
mengenai jumlah mahasiswa di masa lalu
pada suatu program dapat dianalis ke dalam empat komponen utama: Kompenen
pertama, trend (T), merefleksikan
tingkat dasar dan kecepatan perubahan besarnya pasar, dan ditentukan dengan menyusun
suatu garis lurus atau garis lengkung yang melalui data-data time- series. Garis
trend di masa lalu dapat diekstrapolasikan untuk mengestimasikan tingkat trend di
tahun berikutnya.
Komponen kedua, cyccle (C) atau siklus,
bisa juga diamati dalam suatu time- series. Jumlah mahasiswa dan
donasi-donasi mungkin dipengaruhi oleh perjalanan periodik dalam aktivitas
perekonomian umumnya. Jika kondisi-kondisi perekonomian dapat diprediksikan
untuk periode berikutnya, kondisi-kondisi tersebut dapat digunakan untuk menyesuaikan
nilai trend ke atas atau ke bawah.
Komponen ketiga, season (S) atau musim,
merefleksikan pola yang konsisten apapun dalam lamaran-lamaran, jumlah mahasiswa, atau
donasi-donasi/ beasiswa dalam suatu periode waktu
tertentu. Istilah season atau musim, menunjukkan pola yang berulang setiap jam, hari,
minggu, bulan, atau kwartal. Komponen musim ini bisa dihubungkan dengan
faktor-faktor cuaca, liburan, dan sebagainya. Peneliti akan menyesuaikan estimasinya
untuk, katakanlah, suatu bulan tertentu dengan tingkat musiman yang diketahui untuk
bulan tersebut. Misalnya, calon mahasiswa akan lebih tertarik
pada bulan-bulan
tertentu dikarenakan perguruan tinggi memberikan beasiswa pada calon mahasiswanya.
Komponen keempat, erratic events (E) atau
kejadian-kejadian yang tidak tentu, meliputi
pemogokan, bencana alam, mode, kerusuhan,
ketakutan terjadinya perang atau perang, masuknya
pesaing baru, dan kejadian-kejadian yang tidak berulang lainnya. Komponen erratic atau tidak tentu
ini menggambarkan segala sesuatu yang masih tidak teranalisa
dalam time-series dan tidak dapat diprediksikan. Oleh karena itu, ini memperlihatkan
besarnya kesalahan (error) rata-rata yang kemungkinan bertahan dalam peramalan
time-series. Jika kesalahan yang dikarenakan kejadian-kejadian tidak tentu tersebut adalah besar, maka analisis
time-series kemungkinan tidak akan memberikan
estimasi-estimasi yang berharga dan beberapa metode lain harus digunakan.
KESIMPULAN
Para manajer pemasaran pada perguruan tinggi membutuhkan
ukuran-ukuran besarnya pasar yang sekarang dan di masa depan guna membuat perencanaan.
Sebuah pasar adalah sekumpulan konsumen aktual dan potensial dari suatu
tawaran pasar. Agar bisa "ada di pasar", seseorang harus memiliki
minat, pendapatan, dan akses ke penawaran pasar tersebut. Tugas pemasar
adalah menganalisa berbagai macam tingkat pasar tersebut, yang meliputi
pasar potensial, pasar yang tersedia, pasar yang tersedia dan memenuhi syarat, pasar
yang dilayani, dan pasar yang dipenetrasi.
Langkah berikutnya adalah mengestimasikan permintaan yang
ada. Total permintaan yang
ada dapat diestimasikan dengan menggunakan metode chain-ratio, mengkalikan suatu
angka dasar dengan suatu rangkaian persentase yang tepat agar sampai pada pasar
yang ditentukan. Permintaan pasar untuk area geografis dapat diestimasikan
dengan empat cara : analisis area untuk jumlah calon mahasiswa (atau
pelamar) yang ada,
indeks satu-faktor, indeks faktor-ganda, atau distance- adjust indexes
(atau indeks-indeks penyesuian jarak). Terakhir, perguruan tinggi tersebut harus membandingkan
kinerjanya dengan Perguruan tinggi yang serupa guna menentukan apakah
market-share nya menjadi lebih baik atau menurun.
Untuk mengestimsikan permintaan di masa depan, perguruan
tinggi tersebut dapat menggunaka salah
satu atau kombinasi dari lima metode peramalan : Survei-survei terhadap rencana
konsumen, estimasi melalui orang-orang yang dekat dengan konsumen,
test-test pasar, analisis time-series, atau analisis permintaan secara statistik
(statistical demand analysis).
No comments:
Post a Comment