Bersemangatlah Dalam Mempelajari Sesuatu yang Bermanfaat

Thursday, July 14, 2016

KONSEP PENGEMBANGAN CIREBON METROPOLITAN



KONSEP PENGEMBANGAN
CIREBON METROPOLITAN

                                       

Oleh:
    Yanuar Barlianto,.SE.MM



ABSTRAKSI
Patut Berbangga Bagi Masyarakat Cirebon dan sekitarnya, karena Wilayah III Cirebon bagian dari Konsep Pengembangan Metropolitan di Provinsi Jawa Barat, Sektor perdagangan  dan  jasa merupakan sektor andalan bagi perekonomian Kota Cirebon. Majunya kedua sektor ini dikarenakan letak perdagangan bagi Wilayah III, dan juga merupakan kota lintasan yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kondisi tersebut memacu Perkembangan Perdagangan, Jasa perhotelan dan Pariwisata diwilayah III Cirebon.
Kata Kunci : Pengembangan Konsep Metropolitan

 
Pengembangan bidang kepariwisataan saat ini menjadi hal yang sangat penting. Setiap tahun arus wisatawan nusantara maupun mancanegara yang datang ke wilayah III Cirebon terus meningkat, Peningkatan ini perlu diimbangi dengan peningkatan penyediaan kamar hotel maupun akomodasi lainnya, berikut ini gambaran Banyaknya Usaha,Kamar,Tempat tidur,Rata-rata pekerja/usaha dan per kamar, serta rata-rata tamu /hari pada usaha akomodasi menurut Kabupaten - Kota Tahun 2015.
Kabupaten-Kota
Banyaknya
Rata-rata pekerja/usaha
Rata-rata tamu /hari

Usaha
Kamar
Tempat Tidur
Usaha
Kamar
Usaha
Kamar
Tempat Tidur
1. Kota Cirebon
40
1.769
2.735
29,73
0,67
829
14
843
2. Kab. Cirebon
20
650
969
21,90
0,67
228
1
229
3. Kab Kuningan
43
1.170
1.785
14,93
0,55
929
2
930
4. Kab Indramayu
27
694
955
13,93
0,54
264
51
314
5. kab Majalengka
9
193
297
9,56
0,45
114
0
114
Sumber; BPS Provinsi Jawa barat
Keberadaan  Industri  perhotelan  yang  representatif  menjadi sangat  penting.  Untuk  melihat  perkembangan  industri  perhotelan  diantaranya dapat  dilihat  dari  indikator  tingkat  penghunian  kamar  hotel, tingkat penghunian kamar hotel sejak tahun 2007 sudah mencapai diatas 50  persen  untuk  hotel  berbintang,  sementara  untuk  hotel  tak  berbintang  masih dibawah  50.  Kondisi  tahun  2008  jika  dibandingkan  dengan  tahun  sebelumnya, yaitu  tahun  2007,  tingkat  penghunian  kamar  hotel  berbintang  mengalami peningkatan,  namun  sebaliknya  untuk  hotel  tak  berbintang  mengalami penurunan.
Perkembangan metropolitan akan menghela pembangunan ekonomi wilayah Pembangunan III Provinsi Jawa Barat dan pemerintahan mencakup 5 kabupaten kota (Ciayumajakuning) meliputi;
Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Majalengka.
Wilayah III merupakan kesatuan perkotaan dan kabupaten yang terbentuk karena kegiatan aglomerasi ekonomi, aktivitas sosial masyarakat, lahan terbangun, dan penduduk yang mencapai 6,3 juta jiwa. Penduduk merupakan potensi Sumber daya Manusia yang dapat mengembangkan perekonomian juga menjadi modal dasar kekuatan Perekonomian suatu daerah.
             Dalam perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah dan untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan pembangunan ekonomi tersebut diperlukan bermacam – macam data statistik yang dapat dijadikan bahan evaluasi pembangunan ekonomi yang telah dicapai dan perencanaannya dimasa yang akan datang.
1.    Hampir seluruh kategori dalam perekonomian Kuningan merupakan unggulan dan potensial, kecuali pertambangan, industri, pengadaan listrik gas dan penyediaan akomodasi dan makan minum.
2.    Kategori dalam perekonomian Cirebon juga merupakan unggulan dan potensial, kecuali  pertambangan, industri, pengadaan listrik gas dan informasi dan komunikasi
3.    Sedangkan kategori dalam perekonomian Majalengka merupakan unggulan dan potensial, kecuali  pertambangan, Industri, pengadaan listrik gas, pengadaan air, transportasi dan real estate bukan merupakan unggulan dan kurang potensial, tetapi dengan dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat ( BIJB), Kertajati AeroCity dan selesainya pembangunan tol Cipali maka terdapat perubahan peta kekuatan ekonomi di Majalengka, seperti menjamurnya Industri – industri disekitar jalur tol, jasa transportasi dan lain sebagainya.
4.  Di Indramayu, kategori pertanian, pertambangan dan industri merupakan unggulan dan potensial untuk dikembangkan
Wisata Ciayumajakuning merupakan potensi yang bisa dikembangkan juga merupakan kearifan lokal dan budaya, berikut ini merupakan beberapa tempat wisata yang ada diwilayah Ciayumajakuning.
          A.   Kerajinan
  1. Batik Keraton                                                           14. Relief Logam
  2. Batik Pesisir                                                             15. Kerajinan Gerabah
  3. Batik Pecinan                                                           16. Lukisan Kaca
  4. Batik Trusmi                                                             17. kaligrafi
  5. Aneka Kerajinan Rotan                                            18. Ukir Wayang Golek Cepak
  6. Aneka Kerajinan Daur Ulang ( limbah Rotan )        19. Ukir Wayang Kulit
  7. Ukir Kedok                                                               20. Ukir Kayu
  8. Kedok Gerabah                                                        21. Kaca Mozaik
  9. Kedok Karet                                                             22. Ukir Batu
  10. Kedok Pasir                                                              23. Sandal Jamblang
  11. Kedok Fiber Glass
  12. Kedok Gipsum
  13. Ukir Perak
B. Wisata
1.  Waduk Darma,                                 12. Taman Buana Marga dan Puri
2.  Kebun raya kuningan                       13. Situ Sangiang
3.  Cibulan,                                            14. Curug Muara Jaya
4.  Curug Sidomba,                               15. Situs Prabu Siliwangi
5.  Linggar jati,                                       16. Situ Talaga Herang
6.  Taman Ade Irma ( water park),         17.Sirkuit Terpadu Gagaraji
7.  Gunung Jati,                                     18. Paralayang
8.  Gua Sunyaragi,                                19. Wisata Agro Batu Luhur
9.  Situs Plangon,                               
10. Situs Belawa ( Kura-kura )
11. 
C. Sentra Oleh – Oleh / Wisata Kuliner
1.  Empal gentong,                    6. Intip Tahu
2.  Nasi Jamblang,                    7. Sentra Kerupuk dan Terasi Cirebon
3.  Nasi Lengko,                        8. Emping Melinjo
4.  Tahu Gejrot,                         9. Manisan
5. Docang,

Pada dasarnya pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan, pemerataan  pembagian pendapatan, meningkatkan hubungan ekonomi antar daerah/wilayah dan mengupayakan terjadinya pergeseran kegiatan ekonomi yang semula dari sektor  primer, yaitu sektor yang bergantung pada jenis lapangan usaha pertanian serta pertambangan dan penggalian kepada sektor sekunder (lapangan usaha industri  pengolahan; listrik, gas dan air minum; konstruksi/bangunan) serta sektor tersier (lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran; angkutan dan komunikasi;  bank/lembaga keuangan, perusahaan persewaan, jasa pemerintahan dan jasa swasta).
Dibawah ini kita dapat melihat gambaran Distribusi Produk Domestik Regional Bruto, merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerahtertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomipada suatu daerah



LOCATION QUOTIENT (LQ) RATA-RATA WILAYAH PEMBANGUNAN III,
TAHUN 2010-2014
 LAPANGAN USAHA
 Kota Cirebon
 Cirebon
 Kuningan 
 Indramayu
 Majalengka
 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
                       0,04
            1,96
                2,88
                  1,65
                         3,05
 2. Pertambangan dan Penggalian 
                              -
            0,54
                0,64
                  5,72
                         0,99
 3. Industri Pengolahan
                       0,24
            0,49
                0,06
                  1,04
                         0,31
 4. Pengadaan Listrik dan Gas
                       1,70
            0,22
                0,13
                  0,06
                         0,11
 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
                       3,61
            1,03
                1,17
                  0,81
                        0,68
 6. Konstruksi
                       1,39
            1,48
                1,12
                  0,52
                         1,37
 7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
                       2,16
            1,08
                1,12
                  0,58
                         1,12
 8. Transportasi dan Pergudangan 
                       2,51
            1,54
                3,02
                  0,41
                         0,87
 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
                       2,05
            1,53
                0,73
                 0,49
                         1,32
 10. Informasi dan Komunikasi
                       1,85
            0,94
                1,44
                  0,18
                         1,24
 11. Jasa Keuangan dan Asuransi
                       4,36
            1,26
                2,14
                  0,35
                         1,17
 12. Real Estate
                       0,86
            2,11
                2,70
                  0,34
                         1,20
 13. Jasa Perusahaan
                       2,23
            1,95
                1,05
                  0,47
                         0,90
 14. Adm Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
                       1,69
            1,35
                1,91
                  0,77
                         1,77
 15. Jasa Pendidikan
                       1,32
            1,77
                3,21
                  0,60
                         2,45
 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
                       3,06
            2,75
                2,21
                  0,53
                         1,49
 17. Jasa lainnya
                       1,18
            1,75
                1,66
                  0,18
                         1,43
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat 2015
KRITERIA PENGUKURAN LQ
menurut Bendavid – Val.
  • Nilai LQ > 1 , berarti kategori tersebut merupakan unggulan di kab/kota dan potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian wilayah.
  • LQ = 1, berarti tingkat spesialisasi kategori tertentu pada tingkat kab/kota sama dengan kategori yang sama pada tingkat provinsi
  • LQ < 1, berarti kategori tersebut bukan merupakan kategori unggulan dan kurang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian
Infrasturktur
Dalam menggenjot laju Pertumbuhan Ekonomi dalam konsep pengembangan METROPOLITAN
Pemerintah konsen dalam meningkatkan fasilitas dan infrastuktur, Meliputi:
1.    Pembangunan  Bandara Internasional Jawa Barat ( BIJB ) di Majalengka, Aero City Kertajati.
2.    Pembangunan Jalan TOL CIPALI yang sudah rampung,
3.    Akses TOL Dawuan ( Majalengka ) – Cileunyi ( Bandung ).
4.    Jalur Kereta hingga Akses ke Bandara Internasional.
5.    Pengembangan Trasportasi Laut ( ASDP ).
Dengan Kemajuan Perekonomian Wilayah III Cirebon dan menjadikan METROPOLITAN CIREBON RAYA nantinya akan meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Peningkatan Pelayanan publik, Infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan, maupun Pendapatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Profil Kota Cirebon 2014 – Bapeda dan BPS Kota Cirebon.
Kota Cirebon Dalam Angka 2015 – BPS Kota Cirebon.
Kabupaten Cirebon Dalam Angka 2015 – BPS Kabupaten Cirebon.
Kabupaten Kuningan Dalam Angka 2015 – BPS Kabupaten Kuningan.
Kabupaten Indramayu Dalam Angka 2015 – BPS Kabupaten Indramayu.
Kabupaten Majalengka Dalam Angka 2015 – BPS Kabupaten Majalengka.
Jawa Barat Dalam Angka 2015 – BPS PROV JABAR.

No comments:

Post a Comment